Lilypie First Birthday tickers

Who are you?

Assalamualaikum. Peace be upon you.

It's been a while that I've written in English. Time to sharpen the English saw~

Lately, I've been watching a lot of videos on the Internet about non-muslims reverting to Islam. 
(Revert is used, not convert anymore because we are born with fitrah, and only while we grow our parents shape us to be Muslims, Christians, Jewish etc. So when they embrace Islam, they are returning to Islam)

Those videos were very touching, simply because of their sincerity in sharing their story on how they found Islam. Don't we as 'free' muslims realise how blessed we are to be muslims and to be able to practice Islam? Do we ever stop to think about those people who don't have the luxury as we do. 
Yes, being a muslim is a luxury. Right?

Why I choose Islam

I never did. That's a fact, because I never had to choose. I was born a muslim, and growing up, my parents taught me how to be a muslim. I went to school and had teachers who taught me about Islam. Granted, I wasn't the best muslim when I was a child, but I had that foundation. And with that foundation I was able to build on it and strengthen my faith as i got older and was able to think better. It wasn't hard for me to practice Islam, it wasn't hard for me to recite the Quran in Arabic (eventhough I still haven't mastered this beautiful language). Why? Because my parents taught me when I was little. I learned Islamic Studies in school. I was surrounded by muslims everywhere. I was born into a family that took faith seriously, and many more. The road to practice was made easier by Allah.

But what about others?
Many of the others out there, who may not have the privelege of being a muslim?

What excuse do we have for not sharing this beautiful deen we have with others?

1) I'm too busy with my own life and I barely even have time for myself!
2)They never asked..
3) Even if I do, they wouldn't want to believe me anyway. I'm sure they hate Islam.
4) Even I don't know much about Islam. If they want to know about Islam, then they should ask the people of knowledge. Not me!
5) and so on and so forth

Why are we so selfish in our acts as if Islam only belongs to muslims? And even if that is so, why don't we practice it with all our ability?

It's frustrating and it shames me to see that the people in the West, who have very little exposure to Islam, who wasn't raised to be a muslim, with the hidayah given by Allah azza wajalla, later embraces Islam wholeheartedly and THEY are the ones who fight for Islam.
Eventhough it may be our fault(muslims) that caused them to stay away.
The question is, do we think that the hidayah came to them in a blink of an eye? That just somehow, someday, they decided that Islam was the best way of life? 

The answer to that of course is a no.

Who they are today, was because of what they did. How they acted. How they used the minds that Allah gave them. 

They took the first step, and Allah guided them along the way.

Just look at our prophets, Nabi Ibrahim as and Nabi Muhammad saw... Did they suddenly one day get a revelation and knew which was the right path? No... their journey towards Allah was a journey that took them years of thinking, of watching, of listening. 

So why are we so arrogant in thinking that everyday will fall into our laps nicely, wrapped in a ribbon and packaged in a gift?

That's very convenient, unfortunately very unrealistic.

Seek, and you shall find.
If you do not seek, than how shall you find?

The road in knowing Allah is a road that runs til we reach the end of our life in this world. 
But how sure are we that we have much time left?


****

PERMAI 2010


Alhamdulillah, I had the chance to join this great program. PERMAI 2010 with the well known Ustaz Hasrizal Abdul Jamil (abu saif - www.saifulislam.com) as the main speaker.




PERMAI 2010

The theme for PERMAI#2 was "Islam dan Muslim, Dulu, Kini dan Masa Depan"
Congratulations to all the committee members and others who helped in making this a memorable event for all of us!

Islam and Muslim. Let's question ourselves;

We are muslims. But how "Islam" are we?

100%?
90%?
75%?
50%?
32%?
LESS?

Being a good muslim is the best way to reach out to others. Show them, what makes you believe that Islam is the one true path.

Not so sure?

Let's ask ourselves and find the answer in our hearts.
"Seek, and you shall find"

May Allah guide us all.



Orang yang pandai ialah yang membetulkan dirinya, bersedia beramal sebagai bekalan untuk mati, dan orang yang lemah ialah yang selalu menurut keinginannya dan mengharapkan pelbagai angan-angan kepada Allah

HR Tirmidzi





Ask yourself. 


Who are you?

Syahadah~

Assalamualaikum~
Apa khabar kawan-kawan, rakan taulan? Sihat?


-------------



*Artikel kali ini agak berat dan panjang, namun SANGAT PENTING bagi sesiapa yang agama dalam kad pengenalan, IC, atau apa-apa dokumen pengenalan diri adalah Islam.(termasuk juga yang memeluk Islam secara rahsia). Bacalah sampai habis. Biarlah bukak tutup bukak tutup blog ni sepuluh kali sekalipun, berusahalah untuk  fahamkan. BACALAH SAMPAI HABIS. Baca sampai lunyai untuk paham pun tak pe.  
*eh ini bukan buku jadi mana boleh lunyai* Sekian.*


----------

Seperti yang kita tahu, syarat untuk seseorang memeluk Islam yang pertama adalah dengan mengucapkan dua kalimah syahadah.

Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang berkata (bersaksi) – 'Tiada tuhan melainkan Allah' dan ia kufur dengan apa yang disembah selain daripada Allah, (maka) haram (terpeliharalah) harta dan darahnya. Perhitungannya adalah di atas ketentuan Allah."
(Hadis riwayat Imam Muslim)

Allah mengharamkan darah seorang muslim... Kata kuncinya adalah MUSLIM.
Namun apakah yang dikatakan seorang muslim itu? Cukupkah dengan hanya bersyahadah dia sudah dikira sebagai muslim? Sedangkan kalimah itu sebenarnya membawa makna yang sangat besar dalam hidup seseorang...

Jom kita kaji syarat-syarat penerimaan syahadah bagi seorang muslim. Ada 7 kesemuanya...

“Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman ." Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', kerana iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Hujurat : 14)


1-Mengetahui Maksud Syahadah dan Tuntutan Iman
Sekadar mengucapkan kalimah syahadah tanpa mengetahui maksudnya, tidak membawa makna apa-apa...

Contohnya, non-muslim yang sekadar menyebut kalimah syahadah, tanpa mengetahui apa maksudnya, apa implikasinya, tidaklah menjadikan dia seorang muslim.

Samalah juga seperti kita.
Adakah kita sebagai muslim menyedari betapa besarnya makna syahadah yang sering kita lafazkan?

Mengetahui tentang Tauhid kepada Allah swt sangatlah penting dan cemas kerana kita diperintahkan mentauhidkan Allah swt dan Syahadah bermaksud menafikan ibadah kecuali hanya kepada Allah swt dan menyembah hanya kepada Allah swt oleh itu kita perlu mengetahui bagaimana dan caranya.

Mengetahui maksudnya belum cukup... Jom melangkah ke syarat seterusnya..


2- Meyakini Iman dan Syahadah Lailahaillallah tanpa Syak dan ragu
Untuk 'pengakuan' kita (syahadah) diterima, syarat keduanya adalah YAKIN. YAKIN tanpa SYAK dan RAGU.

Keyakinan yang disebutkan ialah bermaksud pegangan kukuh dan kepercayaan jitu bahawa tidak sampai dan tidak dapat dicapai syurga dan keredhaan Allah itu melainkan dengan memiliki Iman dan bersyahadah. Juga menyakini dengan pasti dan penuh kepercayaan bahawa semua yang dibawa oleh rasulullah itu benar, janji Allah itu benar, rukun iman itu benar dan mempercayainya serta menyakini kewajipan bersyahadah dan menyakini dengan pasti bahawa syahadah itu kunci kepada syurga.

Firman Allah yang bermaksud : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (Al-Hujurat : 15)

Tidak akan dianggap beriman orang yang berasa ragu-ragu pada agama Allah.
Tidak yakin pada janji-janji Allah.

Orang yang yakin akan janji-janji Allah, mereka inilah yang disebutkan oleh Allah sebagai orang yang memiliki sifat Ihsan...

Apa itu ihsan?

Ihsan iaitu beribadah kepada Allah seolah-olah mereka melihat Allah kerana menyakini kebenaran agama ini dan sekiranya mereka tidak dapat melihat Allah swt maka mereka tetap menyakini bahawa diri mereka dilihat oleh Allah swt lalu di dalam kelemahan dan kekuatan, di dalam suka atau terpaksa mereka tetap menunaikan kewajipan mereka kerana menyedari dan menyakini mereka diperhatikan oleh Tuhan Yang Maha Gagah.


3- Penerimaan yang menyeluruh dan penyerahan yang mutlak terhadap Islam

Dimaksudkan qabul ialah menerima dan Istislam pula bermaksud penyerahan diri yang bersifat mutlak terhadap apa yang datang daripada Allah swt. Seorang Muslim itu tidaklah dianggap beriman sehingga dia menerima segala apa yang datang daripada Allah swt dan melaksanakannya serta dia wajib MENYERAH diri, kehidupan, masa depan, kebahagiaan, keseronokkan segala-galanya yang di akal sangkaan konon miliknya itu harus diserahkan semuanya kepada Allah swt.

Tidaklah dianggap sebagai Muslim seseorang yang menolak apa yang datang daripada Allah swt dan tidak mahu menerimanya kerana tidak suka atau sukar menunaikan perintah yang datang.

Apabila seseorang itu benar-benar memahami apa maksud syahadah yang dilafazkannya, dia telah menyerahkan diri pada Allah sepenuhnya, dan tidak menolak apa yang datang dariNya, atau tidak menerima dan melaksanakannya kerana tidak suka atau sukar melaksanakan perintah yang datang.

Ucapan yang dibenarkan untuk diucapkan oleh setiap manusia yang beriman takala datang perintah daripada Allah ialah “Kami dengar dan kami taat.” (Rujuk surah Al-Baqarah ayat 285)

Firman Allah swt yang bermaksud : “Sesungguhnya jawapan orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.” (An-Nur : 51) 

Masih ada lagi... Sudah menyerah masih belum cukup? Ya, belum sempurna lagi.
Tak larat nak baca? Rehatkan mata jap, lepas tu sambung. Penting ni penting ni :)



4- Ketaatan dan Pelaksanaan Amal Terhadap Apa yang diPerintahkan

Apa yang dimaksudkan menyerah daripada ayat surah an-Nur di atas adalah dengan patuh.

Setiap larangan dan tegahan Allah swt perlu ditinggalkan dan mesti dijauhi dan usaha dilakukan untuk mencegah diri daripada terjebak ke dalam kemurkaan-Nya.

Adalah tidak benar menjadikan alasan tidak mampu, tidak kuat dan tidak bersedia sebagai alasan untuk tidak mentaati Allah swt dan tidak kuat sebagai alasan untuk terjebak di dalam perkara yang haram.

Allah memerintahkan kita untuk beramal dan setiap arahan itu perlu dilaksanakan.

Tidak mampu, lemah, tidak berdaya, tiada kekuatan hanya dapat dijadikan alasan SETELAH KITA BERUSAHA dan telah melakukannya dan telah gagal setelah mencuba dan akhirnya tewas serta terkorban di dalam usaha melaksanakan perintah tersebut dan begitulah kita diperintahkan.


5- Membenarkan dan memperjuangkan Iman dan Tuntutan Syahadah

Maksud syarat kelima adalah memperjuangkan isi Iman dan tuntutan syahadah tersebut kepada semua manusia dan makhluk di atas muka bumi dan berusaha menegakkan kalimah Allah swt dan hukumnya serta memastikan kalimah tauhid tertegak dan tidaklah ada sekutu bagi Allah swt di atas muka bumi ini seorang pun, sedikit pun dan apa-apa jua sekutu bagi Allah.

Agama ini memerlukan keimanan pengikutnya diuji dan dibuktikan melalui amalan dan jika tidak dilakukan ketahuilah bahawa dirimu belum beriman dan Iman mu tidak benar dan engkau masih seorang kafir.
Firman Allah swt yang bermaksud : “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (Muhammad : 31)

Allah akan menguji hamba-hamba-Nya untuk mengetahui kebenaran Iman masing-masing dan tuntutan syahadah harus dibenarkan oleh setiap Muslim melalui ujian yang menimpa diri mereka. Disebabkan itulah membenarkan Iman harus dengan mengukuhkan keyakinan di dalam jiwa sehingga sewaktu diuji dan dicuba oleh Allah swt maka orang yang beriman itu akan sabar dan teguh di dalam musibah yang menimpa diri mereka.


6- Keikhlasan Iman dan Melaksanakan tuntutan Syahadah kerana Allah dan Tidak Mensyirikkan-Nya

Mengikhlaskan Iman hanya kepada Allah swt adalah merupakan usaha tertinggi di dalam agama yang disebut sebagai Tauhid. Keimanan hanya kepada Allah swt dan dilakukan setiap rukun Iman dan amalannya hanya kerana Allah demi mengharapkan balasan dan memenuhi kehendak Allah swt.

Firman Allah yang bermaksud : “Katakanlah: "Hanya Allah saja yang aku sembah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku". (Az-zumar : 14)
 Ikhlas ialah sebuah proses pembersihan.

Firman Allah yang bermaksud : “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah : 129)

Membersihkan hati, lisan dan amalan kita daripada syirik kepada Allah yang bermaksud membersihkan diri dan jiwa kita daripada sekutu-sekutu dan pesaing Allah dan memastikan setiap apa yang terkeluar di hati, lisan dan dilakukan hanyalah bersih dan suci semata-mata untuk Allah swt.

Ketika inilah Iman itu dibuktikan melalui keIkhlasan bahawa hanya mereka yang ikhlas sahaja akan tetap dan istiqamah di atas jalan Allah yang lurus.


Sesungguhnya syahadah itu ialah kunci kepada syurga.

Kemuncak syahadah itu ialah al-wala dan al-bara dan itulah syarat seterusnya dan terakhir di dalam penerimaan Iman dan syahadah.


7- Mahabbah Fillah dan Bughdo Fillah yang bermaksud Mencintai dan membenci hanya kerana Allah yang di dalam istilah disebut sebagai Al-Wala Wal Al-Bara’ 

Pada syarat yang tertinggi dan terakhir di dalam soal penerimaan Iman dan tuntutan syahadah ini adalah mengehendaki supaya seseorang Muslim itu hendaklah mencintai Allah swt dan rasul-Nya melebihi segala-galanya yang ada dan wujud di atas muka bumi dan di seluruh alam ini.

Syarat yang tertinggi dan yang paling sukar.


Mencintai Allah dan rasul melebihi dirinya sendiri.

Mencintai Allah dan rasul melebihi suami dan isteri serta ahli keluarganya

Mencintai Allah dan rasul melebihi ibubapanya

Mencintai Allah dan rasul melebihi harta dan segala yang dimilikinya atau melebihi apa-apa yang ada di atas muka bumi.

Cinta dan benci kerana Allah swt.
Sabda rasulullah yang bermaksud : “Tali iman yang paling kukuh ialah Mencintai kerana Allah dan Membenci kerana Allah.” (hadis sahih riwayat Ahmad)
Cinta dan kasih hanya kerana diperintahkan oleh Allah swt.

Sabda rasulullah yang bermaksud : "Tiga perkara yang barangsiapa terdapat (ketiga-tiga perkara itu) padanya nescaya dia memperolehi kemanisan iman iaitu Allah dan Rasul-Nya adalah lebih dia cintai daripada segala-galanya, dan dia mencintai seseorang semata-mata kerana Allah dan tidak mencintai melainkan kerana Allah, dan dia benci untuk kembali kepada kekufuran selepas diselamatkan Allah sebagaimana dia benci dilemparkan ke dalam api". (hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim)
 Adakah cukup sekadar mencintai? Tidak, benci pun ada...

Bermaksud membenci syirik dan taghut itu ialah dia melawan dan menghancurkan kesyirikkan itu dengan hati, lisan dan tangannya.

Firman Allah swt yang bermaksud : “Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya dia telah berpegang kepada ikatan tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Al-Baqarah : 256)
 Mari kita lihat pengajaran yang ditunjukkan oleh Allah dalam al-Quran, tentang nabi Ibrahim as...

Firman Allah yang bermaksud : “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kamu dari apa yang kamu sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah sahaja." (Al-Mumtahanah : 4)

Kerana itulah disebut di dalam syarat terakhir keimanan kepada Allah dan pelengkap kepada Kesahihan Iman dan kebenaran Syahadah ialah Mencintai dan membenci kerana Allah swt.


Siapakah dan apakah yang wajib kita benci?
  • syaitan (surah al-A'raaf ayat 27)
  • pemerintah yang zalim (al-Maidah ayat 44)
  • hukum yang bukan dari Allah dan RasulNya
  • mereka yang mengetahui ilmu ghaib yang bukan dari AQ dan AS
  • golongan yang menyembah selain daripada Allah (surah al-Qasas ayat 63, al-Furqan ayat 18)
Jadi, sebagai kesimpulan, jom tengok balik apa 7 syarat penerimaan syahadah~~~
1- Mengetahui Maksud Syahadah dan Tuntutan Iman
2- Meyakini Iman dan Syahadah Lailahaillallah tanpa Syak dan ragu
3- Penerimaan yang menyeluruh dan penyerahan yang mutlak terhadap Islam
4- Ketaatan dan Pelaksanaan Amal Terhadap Apa yang diPerintahkan
5- Membenarkan dan memperjuangkan Iman dan Tuntutan Syahadah
6- Keikhlasan Iman dan Melaksanakan tuntutan Syahadah kerana Allah dan Tidak Mensyirikkan-Nya
7- Mahabbah Fillah dan Bughdo Fillah yang bermaksud Mencintai dan membenci hanya kerana Allah yang di dalam istilah disebut sebagai Al-Wala Wal Al-Bara’


Akhir kata...


Firman Allah yang bermaksud : (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Al-Baqarah : 286)
 

Diedit dari sumber: Syarat Penerimaan Syahadah oleh ustaz Emran Ahmad

p/s: Sila rujuk artikel asal untuk pemahaman lebih lengkap...Ok? Jangan ambik separuh-separuh ya.. Artikel ini diringkaskan untuk memudahkan pemahaman... Sebaik-baiknya kita mencari sendiri dan berusaha untuk memahamkan dan melaksanakannya InsyaAllah.

p/s2: Saja tak buat dalam 2 bahagian, untuk menyenangkan pembaca jugak sebenarnya. Kalau penat baca, tutup sekejap, baca lagi lain kali. Tau tau!

p/s3: Saya bukan ustazah, namun setiap umat Islam harus berusaha untuk memahami kalimah yang suci ini... Semoga usaha ini diterima di sisiNya sebagai ibadah buat bekalan akhiratku...

p/s4: Saya sedih melihat umat Islam sekarang..... semampu kita, junjunglah syahadah yang kita lafazkan... Janganlah biarkan ianya kosong tidak terisi... sedih tau! kamu sedih tak?

p/s5:Untuk ayat AQ yang diberikan, jemput-jemput untuk membaca ya:)
p/s5.5: Orang non-muslim pun baca Quran... malu ok!


p/s6: Jom berusaha!! Sudah tahu, berusahalah untuk mahu seterusnya mampu. Kerana kita tidak mempunyai pilihan melainkan syurga atau neraka. Choose now while we have the choice!
'Undi'lah dengan bijak~ :)

p/s7: Bacalah dengan nama Tuhanmu. Carilah agamamu. Teguhkanlah peganganmu.

p/s8: Setiap syarat itu sebenarnya mempunyai perbahasan yang tersendiri... dan diakui, bukan mudah untuk memahamkannya... Namun itulah ujian yang kita harus tempuh. Bersihkan hati selalu(cuci dengan clorox eh silap,cuci dengan bacaan AQ,zikrullah, mengingati mati dan macam2 lagi) semoga ilmu mudah meresap masuk ke dalam jiwa kita. Jika mampu, carilah dan kajilah (saya pun tak khatam lagi). Jika tidak, beramallah dengan apa yang kamu tahu... insyaAllah~

p/s9: Albert Einstein pernah berkata (sewaktu zaman kecilnya): "Cold doesn't exist, in the law of physics cold is just what we feel when there is no heat. Thus evil also doesn't exist. Evil is just the result when we don't have God's love in our hearts."lebih kurang gini la. bukan hadith pun sampai kena hafal matannya 100% ek :p
So let's strive to find God's love in our hearts, may Allah show us the way. selamat membasmi kegelapan


Renung-renungkan, selamat beramal!



senyum

Rahmat Allah itu Maha Luas.

Mungkin hari ini kita bersedih.
Bersedih atas kehilangan perkara yang kita sayang.
Bersedih atas pemergian peluang yang kita idam.

Tapi jangan kita lupa, selagi nafas masih ada,
harapan itu takkan pernah hilang.

Mungkin esok membawa sinar kebahagiaan yang tidak pernah kita bayangkan.

Bersangka baiklah pada tuhan.

Dia mampu tarik balik, Dia juga mampu memberi.

Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jadi untuk apa kita bersedih?

Senyumlah.

Allah sentiasa bersamamu :)




~sesungguhnya kehidupan adalah harapan~


***jom hadapi exam dengan gembira! :P

Batas

Assalamualaikum:)

Semoga semua sihat dan ceria-ceria selalu~

Sebagai seorang yang dinamakan manusia, kita dilahirkan penuh dengan kekurangan. Dan antara kekurangan yang amat jelas dapat dilihat kini adalah lemahnya seseorang dengan jantina yang berlawanan. Lelaki akan lemah apabila berdepan wanita, dan wanita akan lemah apabila berdepan dengan lelaki.

Mungkin ada yang merasakan, lelaki dan perempuan boleh berkawan sahaja tanpa ada hubungan yang 'lain' . Ya. Benar. Memang boleh. *Boleh dari segi sosial, saya bukan bercakap tentang hukum*
Namun kita harus sedar dan mengakui kekurangan yang wujud dalam diri kita. Sudah berapa kali kita mendengar kisah lelaki dan perempuan yang bersahabat baik, menjadi best friend, dan rupanya dalam diam si perempuan menyimpan perasaan terhadap si lelaki. Dan apabila lelaki mengetahuinya, mungkin dia akan berasa bingung kerana mereka hanya kawan, bagaimana kawannya boleh menyimpan perasaan???

Biasanya, di saat ini, bila dah susah, barulah kita nak kembali kepada Islam. Barulah kita nak ikut cara berhadapan dengan berlainan jantina yang ada dalam agama...

Kaum lelaki kena sedar, bahawa hati perempuan ni tersangaaatlah lembut.

Ya,ya, saya tau, saya tau, mungkin itu jawapan yang keluar.

Mungkin kalian tahu, tapi kalian belum memahami...

Adakah hanya apabila lelaki meluahkan perasaan maka hati perempuan akan 'cair'? Tidak, semua perkara yang anda lakukan, yang bagi anda mungkin itu perkara biasa, contohnya mengambil berat terhadap si perempuan, disebabkan dia perempuan dan mungkin lebih 'vulnerable' menyebabkan kalian terlebih concern.

Atau mungkin dengan gurauan anda yang mungkin bagi anda biasa, namun dapat menyentuh hati perempuan itu... Hatta perkara kecil sekalipun. Andai dia dapat merasai keikhlasan anda, hatinya akan sangat mudah untuk 'terpaut' (maaf, tak dapat fikir perkataan lain yang kurang 'geli')

Atau mungkin layanan anda terhadapnya yang dirasakan 'lain', walaupun hakikatnya anda memanglah seorang yang 'friendly' dan 'happy go lucky'. Contohnya.

Bagi kalian itu perkara biasa, namun sang perempuan yang terseksa. Ini pemerhatian saya daripada banyak perkara yang berlaku di sekeliling. Selepas tu barulah nak saling menyalahkan antara satu sama lain, yang peliknya, kita jarang nak menyalahkan diri sendiri terlebih dahulu...

Laki: "Sapa suruh pikir lain? Aku tak pernah mengaku  apa2 pun"
Perempuan: "Action speaks louder than words! Dah tau tak suka buat apa nak baik-baik dengan aku!?"

Akhirnya gaduh tak berhenti, kerana dua-dua tak nak mengakui bahawa masing-masing dah terpesong dari panduan Ilahi.

Contoh lain, menzahirkan doa kita padanya. Misalnya, "Saya selalu doakan awak" ataupun apa-apa saja doa yang diungkapkan buat perempuan itu dan diketahui olehnya. Nampak macam ok kan? Tapi benda macam tu pun boleh buatkan perempuan tu suka. Contoh ayat dalam hati: "Oh baiknya hati dia, doakan aku...waaaaa"
Doakanlah puas-puas, namun rahsiakanlah darinya. Kan doa itu dipanjatkan keatas Tuhan. Jadi cukuplah Allah yang mengetahuinya^^
[Sekarang baru korang tau kan... Dah tau tu jangan nak ambil kesempatan nak try buat pulak. Ada yang kena fire karang ^^]

Di sini, barulah kita nampak hikmah mengapa Allah menetapkan berbagai-bagai aturan dalam perhubungan antara lelaki dan perempuan... Kerana yang menciptakan PASTI lebih tahu tentang ciptaanNya. Namun kita sering melampaui batas itu, mungkin kerana lupa, atau disebabkan hati kita yang jauh dariNya, wallahua'lam, masing-masing boleh jawab sendiri.

Jadi sama-sama kita mengingatkan diri sendiri dan sahabat-sahabat kita...

Prevention is better than cure.

Kadang-kadang (selalu sebenarnya), seorang perempuan terpaksa mengeraskan hatinya, demi untuk tidak menjatuhkan diri ke dalam fitnah. Andai kita merasakan bahawa perempuan itu sangat tegas terhadap orang lain(maksudnya lelaki), ketahuilah bahawa dia sebenarnya lebih tegas terhadap dirinya sendiri. Mungkin bagi lelaki pun begini, saya pun tak tahulah sebab saya bukan lelaki :) tetapi kadang-kadang kita memang perlu mengeraskan hati demi menjaga maruah diri.

Perempuan sememangnya dilahirkan berhati lembut. Namun sebagai 'respons' terhadap apa yang ada di sekelilingnya, terpaksa mengeraskan hati sehinggakan orang merasakan dia seorang yang keras hati, ego dsb. Jadi bantulah kami kaum perempuan, nasihatlah kami dengan baik, jangan 'test' limit kami, kerana mungkin saja kami akan gagal. Moga kita sentiasa dipelihara Allah dalam setiap perkara...


Sekian cerita kita hari ini, semoga dari sehari ke sehari kita makin dekat kepada Allah.

amiiin.

Pengajarannya: Ikutlah jalan yang selamat, jangan menjerumuskan diri sendiri ke dalam lembah kebinasaan. Carilah jalan yang selamat itu...

Sekian, wallahua'lam, wassalamualaikum :)
bacaan tambahan:

Kadang-kadang, aku sering bertanya pada diriku,
Untuk apa aku berada di sini?
Berada dalam dunia yang terlalu mengejar kesempurnaan.
Contoh exam baru ni.
Silap sikit je. Dah salah.
Lupa sikit je. Terus kosong.
Bila dah jadi doktor? Buat silap? Tak boleh nak bayangkan.*_*

Maybe my stress threshold is too low.
I don't know.

Yang aku tahu, aku penat.
Penat.
Penat mengejar kesempurnaan yang bukan idaman hati aku pun.

Berada dalam dunia ini, terlalu banyak yang harus dikorbankan.
Terlalu banyak.
Dan aku tak tahu adakah pengorbanan ini akan berbaloi pada akhirnya.



Bimbinglah aku ya Allah

Peganglah hatiku di saat aku lemah

Sesungguhnya diri ini sangat memerlukan rahmat dan kasih sayangMu

Engkaulah yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Lembut.

Ultuf Bina ya Allah

:(

Berita Pagi

Assalamualaikum dan salam sejahtera. (Lagak bagaikan penyampai berita)

Sekarang dah 3.21 pagi dan saya tak tidur lagi. heh..
Break dari study tadi (macam dah study banyak sangat je. tolonglah rajin farhana oii) bukak la blog kakanda tercinta (uwek).

Dia share pantun yang ayah buat sempena pertunangan kakanda tercinta(uweks lagi sekali:p) pada bulan Syawal yang lepas.


****
Tak share semua, ada copyright, so share sikit2 je bagi clue untuk orang2 di luar sana kot2 nak belajar buat pantun.eceh. Bak kata cik lily (nama diubah untuk menjaga identiti) pantun yang sedap kena ada rima 'abab'. Pantun ayah banyak rima dia 'aaaa'. Layaaan~ :p

****

Selawat dan Salam kami panjangkan
Kepada Tuan dan Ahli rombongan 
Selamat datang kami ucapkan 
Semoga perjalanan ke sini penuh keberkatan


Sungguh Cantik Burung Kedidi
Asyik bernyanyi di pagi hari
Dari jauh datang ke sini
Apakah gerangan hajat di hati?

Puyuh Menari Di tepi Laman
Hujan Gerimis Masuk ke Hutan 
Sungguh Murni Niatmu Tuan
Ingin bersaudarakan Haji Yem Budiman
(ayah masuk bakul angkat sendiri.hehe^_^)


Sebelum terlanjir kata bicara

Izinkan Kami pohon bertanya

Kepada Anakanda ***** juga

Jika Niat halangan tiada
***

masa ni PakNgah (wakil ayah) masuk bilik untuk minta persetujuan tuan badan si burung kedidi, tapi salah nama terpanggil nama adik kepada encik yang berhajat. keskeskesian...
(nasib baik burung kedidi betulkan, kalo x merana satu badan sebab tersilap orang,ekeke)
kesimpulannya: burung kedidi kata 'i stuju' :p

***

Kami Bersyukur ke hadrat Ilahi

Hajat di hati termakbul sudah 

Terima kasih tiada terhingga dari kami 

Semoga segala urusan Allah Permudah


Comel kan ayah? Untuk hari tu, memang ada skrip lengkap dari awal a sampai akhir z. Suka sangatlah tu nak dapat menantu. Kena buat berpuluh-puluh rangkap pantun(over) sampai tidur lambat nak siapkan skrip pun tak kisah. Hehe~~~



pssst: Untuk yang bertandang pun ayah buatkan pantun untuk dijawab! Tinggal bagi skrip je untuk dibaca. Ekeke... Yela, sat lagi malulah mereka jikalau tiada yang menjawab... Melepas pulak sebab tak reti berpantun kan... Hehe :P



pssst2: Ada orang tu sedih nak kawin dah. Alololo shiannya dia. Busy2 nak siapkan wedding tu jangan lupa fikir lepas wedding tu pulak ye cik kedidi. Kumpul ilmu cukup2 sementara ada masa ni ^^, Majlis tu sehari je pastu takde dah, tapi perkahwinan tu untuk seumur hidup (insyaAllah) 


pssst3: Minggu depan exam. Doakan~ Berusaha!!





Istiqamah is the key~


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو: أَنَّهُ تَزَوَّجَ امْرَأَةً مِنْ قُرَيْشٍ، فَكَانَ لَا يَأْتِيهَا، كَانَ يَشْغَلُهُ الصَّوْمُ وَالصَّلَاةُ، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: " صُمْ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ "، قَالَ: إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ، فَمَا زَالَ بِهِ حَتَّى قَالَ لَهُ: " صُمْ يَوْمًا، وَأَفْطِرْ يَوْمًا "
وَقَالَ لَهُ: " اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ شَهْرٍ "، قَالَ: إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ: " اقْرَأْهُ فِي كُلِّ خَمْسَ عَشْرَةَ "، قَالَ: إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ، قَالَ: " اقْرَأْهُ فِي كُلِّ سَبْعٍ "، حَتَّى قَالَ: " اقْرَأْ فِي كُلِّ ثَلَاثٍ "
وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ ، فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي، فَقَدْ أَفْلَحَ، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ، فَقَدْ هَلَكَ "

Diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amr bahawa beliau telah berkahwin dengan seorang wanita daripada Quraisy, dan beliau tidak pernah melakukan hubungan dengannya, kerana dia sibuk dengan puasa dan solat. Perkara ini disebutkan kepada nabi (sallallahu ‘alayhi wasallam), lalu nabi bersabda:
“Puasalah tiga hari setiap bulan.” Katanya: “Aku boleh lakukan lebih daripada itu.” Dan ini berterusan sehinggalah nabi bersabda kepadanya:
“Puasalah sehari dan berbuka satu hari.” 

Sabdanya lagi kepada Abdullah: “Bacalah (sehingga khatam) dalam masa sebulan.” Jawabnya: “Aku mampu lebih daripada itu.” Sabdanya lagi: “Bacalah dalam 15 hari.” Jawabnya: “Aku mampu lebih daripada itu.” Sabdanya lagi: “Bacalah dalam 7 hari.” Sehinggalah disabdakan:
“Bacalah dalam masa 3 hari.”

Nabi bersabda lagi: “Sesungguhnya bagi setiap amalan ada waktu shirrah, dan setiap shirrah ada waktu fatrah. Sesiapa yang fatrahnya di dalam sunnahku, maka dia telah berjaya, dan sesiapa fatrahnya (menjurus) kepada selain itu, maka dia akan binasa.”[Musnad Ahmad no. 6764 – disahihkan oleh Ahmad Shakir dan Shu’ayb al-Arna’ut]

“shirrah” bermaksud “الحرص على الشيء والنشاط فيه والرغبة” (ingin sangat kepada sesuatu, dan kecergasan di dalamnya, dan kegemaran) [Mirqat al-Mafatih oleh Ali al-Qari]
“fatrah” (dengan huruf ‘ت’, bukan fitrah dengan huruf ‘ط’) bermaksud “وهن وضعف” (lemah dan tidak upaya) [Mirqat al-Mafatih oleh Ali al-Qari]


Pengajaran Hadith:~


Bersederhana dalam amalan.

sederhana” bermaksud tidaklah terlalu banyak sehinggakan kita akan ‘haus’ seperti tayar yang digunakan secara ekstrim akan ‘haus’ dengan cepat, lalu meletup atau menjadi tidak efektif, yakni menyebabkan amalan itu terhenti terus. Dan amalan tidak pula terlalu sedikit sehinggakan amalan yang biasanya dapat dilakukan ketika ‘fatrah’ (lemah atau malas) pun tidak diamalkan.

amalan” di sini adalah amalan yang kita lakukan secara berterusan, kerana Allah sukakan amalan yang berterusan walaupun sedikit, seperti dalam hadith nabi.

Dalam hadith ini, Abdullah bin ‘Amr telah mengikut kecergasan beliau yang masih muda ketika itu untuk membuat amalan-amalan yang terlalu banyak, sehinggakan hak isterinya terabai. Maka nabi memberi nasihat kepada beliau agar mengurangkan amalan itu agar berpada-pada.

Namun cadangan nabi dibantah secara halus dengan mengatakan beliau mampu lebih daripada itu. Lalu dinaikkan sedikit demi sedikit sehinggalah ke tahap maksima, iaitu puasa nabi Daud (puasa selang sehari). Nabi mensyorkan kepadanya amalan yang beliau mampu lakukan dalam keadaan cergas mahupun malas, kerana yang pentingnya, berterusan.

Oleh itu:
1. Sekiranya Abdullah teruskan dengan berpuasa setiap hari dalam keadaan cergas, beliau telah menyalahi Sunnah dengan melepasi batas yang nabi letakkan.

2. Sekiranya Abdullah meneruskan amalan puasa nabi Daud, dikhuatiri beliau tidak dapat meneruskannya. Dan terbukti bahawa diriwayatkan kata-kata beliau menyesal tidak mengambil keringanan yang nabi syorkan, kerana setelah beliau tua, beliau tidak dapat meneruskan amalannya yang banyak itu.

3. Sekiranya Abdullah mengambil amalan yang sederhana, beliau akan dapat meneruskan amalan itu sehingga maut, dan itulah amalan yang paling disukai Allah.

4. Sekiranya Abdullah tidak berpuasa sunat langsung, tetapi puasa Ramadhan ditunaikan, perkara ini masih di dalam sunnah nabi (syariat nabi) dan ianya harus, tetapi beliau mampu melakukan amalan puasa sunat, sekurang-kurangnya 3 hari setiap bulan (seperti disyorkan nabi) maka beliau akan rugi kerana tidak melakukan amalan sunat yang mampu dilakukan.

5. Sekiranya Abdullah tidak menunaikan puasa wajib (Ramadan), samada seluruhnya atau sebahagiannya, maka beliau telah terkeluar batasan Islam, walaupun puasa sunat dilakukan secara berterusan!

6. Sekiranya Abdullah berpuasa hanya pada 15 Sha’ban sahaja, dikhususkan kerana dipercayai ada fadhilat padanya, walaupun tiada dalil, ataupun mengkhususkan hari Jumaat untuk berpuasa, maka beliau sudah melakukan perkara baru dalam agama.

Persoalan yang bangkit: Sekiranya elok beramal secara berterusan, maka kita memilih amalan yang sederhana, adakah ini melarang kita beramal dengan sunnah nabi yang lebih daripada kadar amalan sederhana?
Jawapannya: Tiada halangan untuk mengamalkan sunnah-sunnah yang lebih daripada kadar sederhana, untuk masa-masa cergas, atau bila banyak masa terluang, atau pada masa-masa yang digalakkan kita beramal lebih, tetapi tidak untuk dijadikan amalan berterusan (dawam) yang akan menyebabkan dia terhenti daripada beramal kerana sudah menjadi beban ke atasnya, semakin hari makin sukar menghadapinya lalu tersungkur di pintu syurga.

Contohnya: mengkhatam al-Quran setiap bulan sekali, adalah amalan yang dilakukan berterusan. Tetapi datang bulan Ramadan, maka digiatkan lagi bacaan al-Quran untuk bulan tersebut, lalu dikhatamkan setiap 3 hari sekali. Atau datang sepuluh 10 pertama Zulhijjah, maka digiatkan bacaan al-Quran, lalu dikhatamkan dalam masa 10 hari. Selepas itu, dia kembali mengamalkan amalan biasanya.

p/s: Sebelum ni, lafaz yang saya jumpa (terjemahan) adalah fitrah bukan fatrah. Jadi baru tau yang betulnya adalah fatrah~~~
(Nampaknya kena edit sikit hadith yang ada kat tepi blogku ini)

Selamat membaca dan selamat beramal :)

Istiqamah is the key~

Wallahua'lam~ 

Reminder for the soul

“Aku hairan dengan orang yang mengetahui kematian, tapi mengapa ia masih tertawa;

Aku hairan dengan orang yang tahu bahawa dunia adalah sementara, tapi mengapa ia sangat mencintainya;

Aku hairan dengan orang yang mengetahui semua urusan telah ditakdirkan, tapi mengapa ia takut kehilangan;

Aku hairan dengan orang yang mengetahui bahwa hisab adalah suatu kepastian, tapi mengapa ia tetap mengum
pulkan harta dan menghitung-hitungnya;

Aku hairan dengan orang yang mengetahui panasnya api neraka, tapi mengapa ia tetap berbuat dosa;

Aku hairan dengan orang yang mengaku mengenal Allah, tapi mengapa ia meminta tolong kepada selain-Nya;

Aku hairan kepada orang yang mengaku mengetahui kenikmatan syurga, tapi mengapa ia merasa hidup tenang di dunia;

Dan aku hairan kepada orang yang mengetahui syaitan adalah musuhnya, tapi mengapa ia mentaatinya.”

Uthman bin Affan Radhiyallahu anhu
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Masa umpama pedang